Skip to main content

Setya Novanto dalam Pusaran Kasus Korupsi







Siapa yang tak kenal dengan sosok ini? Ya, dialah Setya Novanto. Sosok Politisi dari Partai Golkar ini untuk kali kedua kembali menduduki kursi ketua DPR RI. SN, begitu publik meringkas namanya, duduk sebagai ketua DPR menggantikan rekan satu Partainya yakni Ade Komarudin, setelah sebelumnya Setya Novanto mundur dari jabatan ini terkait skandal kasus "papa minta saham" pada desember 2015,  setelah Mahkamah kehormatan DPR memutuskan SN melakukan pelanggaran kode etik.
Dunia Bisnis dan Politik
Jauh sebelum berkecimpungan di dunia politik, SN adalah seorang pengusaha. Ia pernah menjadi penjual madu dan beras, saat masih menempuh study di Universitas Khatolik Widya Mandala, Surabaya. Pada usia 22 tahun, SN banting setir menjadi seorang Salesman Mobil Suzuki, dikarenakan usahanya bangkrut akibat ditipu rekan bisnisnya. Tak disangka, berkat kepiawaiannya menjual, SN dipromosikan sebagai kepala penjualan Mobil Suzuki untuk wilayah Indonesia Bagian Timur.
Setya memulai kiprahnya di dunia politik sebagai kader KOSGORO ditahun 1974. Ia menjalin kedekatan Hayono Isman yang telah dikenalnya ketika sama sama menjadi siswa SMA IX Jakarta. Setya Novanto pun menjadi kader Golkar, dan menjadi anggota DPR Fraksi Golkar berturut turut 6 periode tanpa putus sejak tahun 1999 sampai saat ini.
Dalam Pusaran Kasus Korupsi
Skandal besar kasus korupsi e-KTP yang menggegerkan publik saat ini, turut menyeret nama nama beken politisi DPR. Tercatat beberapa nama besar seperti Ganjar Pranowo ( red : Gubernur Jawa Tengah saat ini ) disebut sebut ikut 'menikmati' uang haram skandal e-KTP, tak terkecuali nama Setya Novanto.
Bukan kali ini saja Setya Novanto namanya disebut sebut dalam kasus korupsi. Ia diketahui berurusan dengan aparat hukum sejak tahun 1999. Dikutip dari Tempo.com ( selasa, 17/11/2015 ), berikut kasus kasus yang pernah menjerat Politisi sekaligus Ketua Umum Partai Golkar ini.
1. 1999 - Kasus pengalihan hak tagih Bank Bali

Pengalihan hak piutang (cassie) PT Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) yang diduga merugikan negara Rp 904,64 miliar. Kasus ini meletup setelah Bank Bali mentransfer Rp 500 miliar lebih kepada PT Era Giat Prima, milik Setya, Djoko S. Tjandra, dan Cahyadi Kumala.

Kasus ini kemudian mendapatkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) dari kejaksaan pada 18 Juni 2003.

2. 2003 - Kasus penyelundupan beras dari Vietnam sebanyak 60 ribu ton.

Setya bersama rekannya di Golkar, Idrus Marham, diduga sengaja memindahkan 60 ribu ton beras yang diimpor Inkud, dan menyebabkan kerugian negara Rp 122,5 miliar. Keduanya dilaporkan pada Februari-Desember 2003 telah memindahkan dari gudang pabean ke gudang nonpabean. Padahal bea masuk dan pajak beras itu belum dibayar.

Setya Novanto hanya diperiksa Kejaksaan Agung pada 27 Juli 2006.

3. 2006 - Kasus penyelundupan limbah beracun (B-3) di Pulau Galang, Batam.

Setya Novanto disebut-sebut berperan sebagai negosiator dengan eksportir limbah di Singapura.

4. 2012 - Kasus Korupsi Proyek PON Riau 2012

Setya diduga mempunyai peran penting dalam mengatur aliran dana ke anggota Komisi Olahraga DPR untuk memuluskan pencairan anggaran Pekan Olahraga Nasional di anggaran pendapatan dan belanja negara.

Ia pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi  pada 29 Juni 2012 sebagai saksi, karena pernah ditemui Gubernur Riau Rusli Zainal untuk membahas PON Riau.

Setya juga diperiksa untuk tersangka Rusli Zainal pada 19 Agustus 2013. Rusli merupakan Gubernur Riau yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, dalam kasus perubahan peraturan daerah untuk penganggaran PON.

Politikus Partai Golkar itu membantah semua tuduhan dan mengaku tak tahu soal kasus PON.

5. 2013 - Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Nama Setya Novanto disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kementerian Dalam Negeri.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Setya dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, sebagai pengendali proyek e-KTP. Nazaruddin menuding Setya membagi-bagi fee proyek e-KTP ke sejumlah anggota DPR.

Setya dituduh meminta fee 10 persen ke Paulus, pemilik Tannos PT Sandipala Arthaputra yang merupakan anggota konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia, yang memenangi tender proyek e-KTP. Pertemuan berlangsung tiga kali di Jakarta.

Namun, ketika ditanya proyek e-KTP, ia membantah tuduhan tersebut. "Saya enggak ikut-ikutan," ujar Setya kepada Tempo, April 2013.
Kini, Kasus e-KTP mencuat kembali, setelah tak terdengar lagi sejak tahun 2013. KPK berkomitmen untuk mendalami skandal besar ini yang merugikan negara hingga ratusan Trilyun. KPK diharapkan publik untuk tak gentar menghadapi nama nama besar yang diduga ikut menikmati uang haram proyek e-KTP. Patut ditunggu. Apakah kali ini Setya Novanto akan lolos?. ( Irsya)
referensi :
- Majalah SWA SWA. Sajian Khusus : Setya Novanto, episode kelabu setya. edisi 16 tahun 1999.
- beritasatu.com ( Setya Novanto terpilih Aklamasi sebagai Ketua DPR. kamis, 2 oktober 2014 )

Comments

Popular posts from this blog

4 tokoh komunis indonesia yang terlahir dari keluarga religius

Akhir akhir ini isu komunis begitu sensitif di negara kita. Gerakan komunis yang direpresentatifkan melalui Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai organisasi terlarang, diisukan bangkit kembali setelah kematiannya hampir setengah abad yang lalu. Momok mengerikan tentang kisah kekejaman PKI melalui rangkaian cerita sejarah terbitan orde baru, seakan membekas hingga generasi saat ini. Rezim orde baru dirasa sukses membuat diaroma kekejaman PKI, mengemasnya dalam berbagai cerita mencekam hingga menfilmkannya sebagai film tontonan wajib tuk semua kalangan setiap tanggal 30 september, selama 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Seorang komunis selalu diidentikan dengan seorang atheis. Ateis atau ateisme dan komunis atau komunisme seakan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah

Ini dia Sederet nama Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dilingkungan kekuasaan birokrasi

Aceh pernah mengalami konflik bersenjata selama berpuluh puluh tahun. Adanya kekecewaan terhadap kekuasaan orde baru di Jakarta, menjadi penyebab sebagian masyarakat sipil aceh berjuang mengangkat senjata untuk melawan. Kecendrungan sistem sentralistik orde baru, serta pembagian Sumber daya alam yang tak adil kepada rakyat Aceh, mendorong beberapa tokoh untuk berjuang melepaskan aceh dari bagian NKRI.  foto : wikipedia Adalah Hasan Tiro, tokoh yang disegani rakyat Aceh ini, kemudian membentuk Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) pada tahun 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Kini konflik Aceh telah usai. Peristiwa Tsunami besar diakhir 2004, memaksa kedua belah pihak antara pemerintah RI dan GAM untuk bertemu, menyepakati perjanjian damai. Perjanjian damai Helsinki pada Agustus 2005, menjadi tonggak sejarah baru masa depan Aceh. Perjanjian damai yang ditandangi karena tekanan Internasional ini, memberi dampak positif terhadap Aceh, salah satunya Aceh memiliki kewenanga

Inilah Daftar Kekejaman Raja-raja di Nusantara

SEJARAH kerajaan di Nusantara tidak hanya berisi catatan soal kebesaran dan jatuh bangunnya raja-raja mereka. Tidak semua raja-raja tersebut mampu berlaku adil dan bijaksana. Kekuasaan absolut menjadi ajang mempertunjukkan kelaliman. Berikut ini raja-raja dan kekejamannya yang pernah tercatat dalam sejarah Nusantara. Kertajaya Memaksa Brahmana untuk Menyembahnya Raja Kediri Kertajaya alias Dangdang Gendis (memerintah 1194-1222) menyatakan diri sebagai dewa dan memerintahkan rakyat dan para pemuka agama menyembahnya. Kelakuannya tak seperti leluhurnya, Airlangga, pendiri kerajaan Kahuripan, yang terkenal karena toleransi beragama antara Budha dan Hindu. Tak terima kelaliman Kertajaya, banyak kaum brahmana melarikan diri. “Para brahmana yang berpengaruh lari ke timur untuk beraliansi dengan Ken Arok, perebut tahta dari Janggala,” tulis Ann R. Kinney dalam  Worshipping Siva and Buddha: The Temple Art of East Java . Perang besar terjadi pada 1222, pasukan Kertajaya kalah. K